"Nah, jadi paham kan cara chat pesan WhatsApp kalian diterima teman?"
PAHAM KAAAAKKKK!!!!!
"Kalian pasti tahu kan, di HP ibu kalian pasti banyak aplikasi di background?"
*tawa menggema*
Umpan balik seperti itu menjadi angin yang mendorong layar perahuku, membawa semangat berbagi pengetahuan. Awal pertemuan penuh ketegangan, sebagian tak tahu apa yang akan dibahas, sebagian lagi diliputi ketakutan akan ujian mendadak. Bayangkan, untuk sekadar mengetik di keyboard, tangan mereka gemetar. Bahkan, menjawab pertanyaan sederhana seperti 0+1, menimbulkan ketakutan tersendiri. Sulit dipercaya hal ini terjadi pada anak-anak yang telah delapan tahun mengenyam pendidikan, di kota Bandung yang besar dan maju.
Namun, keanehan ini membawa keindahan. Mereka tetap menikmati setiap penjelasan yang saya berikan, meski materi yang dibahas cukup rumit, bahkan untuk mahasiswa. Mereka menikmati alunan cerita tentang sejarah komputer dari turing machine, jaringan komputer, 7 OSI layer, hingga bagaimana internet dan komputer bekerja, bahkan bagaimana sebuah komputer bekerja yang dikemas dalam pembelajaran selama satu jam. Di sini, saya memahami, kesalahan dalam pengajaran bisa melukai mental siswa. Saya pun mulai jatuh cinta pada kegiatan berbagi pengetahuan.
Pengalaman ini semakin memperkuat gagasan awal saya, bahwa situs ini tidak sekadar menjadi portfolio, tetapi menjadi sebuah semi-autobiografi. Saya sadar, ilmu yang saya kumpulkan selama menempuh pendidikan akan sia-sia dan lenyap saat saya wafat. Maka dari itu, situs ini dihadirkan untuk mengarsipkan karya-karya dan ilmu yang saya miliki, agar dapat dinikmati secara gratis oleh siapa saja yang membutuhkannya. Seperti halnya seorang pernah menulis dalam situsnya, "situs ini hanyalah salah satu hasil dari eksperimen kehidupan sebagai bentuk optimasi hasrat dalam menggapai kematian yang sempurna."
Singkatnya, situs ini tercipta agar ilmu yang saya dapat dan karya yang saya ciptakan tetap hidup, memberi manfaat abadi, bahkan setelah saya tiada.